Sifat rezeki bisa diringkas menjadi dua, yaitu:
1. Rezeki tidak tunduk pada usaha yang dilakukan manusia, tetapi hanya tunduk atas kehendak Allah.
Banyak orang yang bekerja mati-matian siang malam, tapi rezekinya tidak banyak. Boleh jadi sebenarnya banyak, tetapi karena ia gunakan foya-foya sehingga tidak sedikit pun tersisa. Boleh jadi seseorang sudah berusaha, tapi kerena tidak dengan ilmu sehingga nihil hasilnya. Boleh jadi seseorang sudah berusaha keras dan dengan ilmu luar biasa, tetapi memang Allah belum menghendaki hasilnya. Boleh jadi ada yang menghambatnya, misalnya dia membuat murka orang tuanya, dan sebagainya.
“Siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezekinya?”
(Al-Mulk 67: 21)
2. Allah bisa memberi rezeki kepada siapa saja tanpa batas, kehendak Allah adalah mutlak.
Boleh jadi, di masyarakat ada orang yang kurang kita perhitungkan, tetapi rezekinya luar biasa. Saya beberapa kali melihat mantan sopir, yang sekarang sudah menjadi bos mebel. Dahulu tidak ada yang menyangka kalau dia akan jadi bos. Allah berkehendak lain, sekarang nasib dan rezekinya sudah berubah.
–
Mau tahu lebih banyak tentang rezeki? Baca buku “DIKEJAR REZEKI DARI SEDEKAH” Karya Ust. Fahrur Mu’is M,Ag (Author, Entrepreneur & Trainer Agar Shalat Tak Sia-sia)